Kamis, 23 Oktober 2014


Tentang Aku

 Perkenalkan nama saya Nuris SetyanPratama lahir di kota Malang 07 Mei 1996 seorang anak dari orang tua berhati malaikat ,orang tua yang sangat aku sayangi dan aku banggakan saya kuliah di Universitas Muhamadiyah Malang ,saya mempunyai hobi yang berhubungan dengan olahraga khusus sepak bola dan tim kesukaan saya adalah AREMA .kehidupan ini saya buat enjoy bukan berarti malas-malasan tapi waktu santai ya santai waktu serius ya serius pengalaman terbaru saya adalah mengijakkan kaki saya di UMM saya kagum dengan universitas berjuluk kampus putih ini kampus yang megah sekali yang sangat luas ,capeklah kalau jalan kaki keliling UMM ,pengalaman bertemu dengan orang dari daerah lain dari Sabang sampai Merauke yang mempunyai tujuan sama untuk masa depan bangsa dan tidak pernah habis untuk mengagumi ke megahan kampus putih ini semoga saya bisa mengukir sebuah sejarah indah di kampus putih ini. Dan inilah tentang pribadi ayas !!!!

TIPS-TIPS UNIK SAAT MENGIKUTI PELATIHAN PATI

TIPS-TIPS / INFORMASI UNIK SAAT MENGIKUTI PELATIHAN PATI

1.SAAT MENGIKUTI PELATIHAN JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENGIKUTI 
 PERINTAH / INSTRUKSI            PEMBIMBING , KARENA SANGAT BERPENGARUH    KEPADA TUGAS KITA NANTI YANG AKAN DIKERJAKAN SETELAH PROSES 
 PELATIHAN .

2.BAWA BUKU PELATIHANNYA YA ……

3.KARTU WARNA BIRU+KTM NYA JANGAN LUPA , NANTI ENGGAK BISA ABSEN      KALAU GAK BAWA HEHEHE …..

4.JANGAN LUPA SHOLAT DULU ….

5.USAHAKAN DAPAT NILAI MAKSIMAL , BIAR KEREN SOB HEHEHEHEHEE  …….

6.CUKUP SEKIAN DEH DARI SAYA …
Kacamata Pintar Google Disiapkan Jadi Tren Baru di Pasar Gadget
Google Glass mulai diujicoba ke sejumlah pakar sebelum siap dipasarkan
VIVAnews - Raksasa teknologi digital, Google, tengah gencar mengkampanyekan produk teranyar, yaitu kacamata pintar bernama Google Glass. Kacamata pintar berfitur Internet dan kamera itu muncul saat publik tengah gandrung dengan produk-produk elektronik yang praktis, yang bisa mereka gunakan kapan saja. 

Seorang dari tim pencipta Google Glass, Babak Parviz, mengungkapkan alasan kenapa perusahaannya mau bersusah payah mengembangkan perangkat wearable itu. Seperti dilansirVenturebeat, Selasa 27 Agustus 2013, Parvis mengungkapkan Google Glass diciptakan untuk menjadi platform besar komunikasi dan komputasi di masa mendatang.
Dia berbagi pengalaman sudah saat pertama kali mengembangkan prototipe Google Glass. Prototipe pertama tidak begitu memuaskan. Problemnya yakni soal bobot perangkat. Saat itu Google Glass memerlukan bobot sampai 3.350 gram sampai 7,4 pon. Padahal untuk
 smartphone saja bobotnya hanya 135 gram. 



"Kenyamanan sangat penting, karena kami ingin orang memakai Google Glass sepanjang hari," jelas Parviz di hadapan konferensi insinyur Hot Chips di Universitas Stanford.

Dia melanjutkan Google Glass menawarkan pengalaman komunikasi yang lebih maju dibandingkan perangkat
 mobile lain. Misalnya Google Glass memungkinkan untuk transfer data melalui Bluetooth dan WiFi dalam keadaan dipakai. Misinya yakni bagaimana memberikan informasi yang cepat kepada pengguna.
"Seperti halnya saya berbicara dengan Anda, maka secepat itu saya bisa mengakses komputer," kata dia. Soal kecepatan akses, Google Glass diklaim lebih sigap dibandingkan menekan tombol pada
 smartphone. Google Glass menjalankan perintah hanya dengan sentuhan dan perintah suara.
Layar Dekat
Keunggulan lain, Google Glass memberikan pengalaman yang mendalam soal kedekatan layar, hanya di depan mata. Kondisi itu membuat pengguna lebih ‘tenggelam’ dalam lingkungan komputasi. Google Glass juga menyesuaikan perkembangan teknologi resolusi dalam kamera smartphone, yang hari ini mencapai resolusi 16 MP.

"Perangkat ini secara signifikan memperluas basis pengetahuan saya. Itulah kenapa kami menciptakan Google Glass. Jawabannya yaitu hanya sebuah pertanyaan jauh," ujar Parvis puas.
 



Google Glass dalam waktu dekat akan dirilis ke sejumlah pihak, guna melihat sejauh mana pengalaman komputasi berjalan. Terkait dengan inovasi selanjutnya dari pengembangan Google Glass, Parvis menginginkan teknologi pada Google Glass bisa tidak tampak.
 



Maksudnya, agar membuat pengguna tidak merasa terganggu. Dia merujuk pada pengembangan sistem sensor gerak tubuh, Kinect yang dibesut Microsoft.
 



Untuk mencapai ke sana, Parvis mengakui butuh kemajuan teknologi di tingkat optik, foto, pengalihan energi, daya komputasi sampai desain daya yang sangat rendah. Kebutuhan itu untuk menekan panas perangkat sehingga memaksimalkan penggunaaan.
 



"Kami sangat gembira dengan platform ini. Ini berpotensi sebagai sesuatu yang luar biasa dalam komputasi dan komunikasi berikutnya," kata Parviz.

Untuk tahap pertama, Google Glass dibanderol US$ 1500 atau setara Rp 16,2 juta. Kemudian, secara bertahap, harga akan turun. Google Glass memiliki prosesor dual core 1 GHz, tiga sumbu giroskop, tiga sumbu akselerometer, magnetometer dan GPS. (eh)
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/439483-kacamata-pintar-google-disiapkan-jadi-tren-baru-di-pasar-gadget

TENTANG FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Program Studi S1 Fisioterapi merupakan satu-satunya S1 Fisioterapi di Jawa Timur, yang disiapkan untuk mencetak Sarjana Fisioterapi yang mampu memberikan layanan kesehatan untuk individu dan atau kelompok dengan mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan keilmuan yang kokoh dan ketrampilan yang handal dan mampu menjawab tantangan globalisasi
 
Program S1 Fisioterapi memiliki dosen-dosen berkualifikasi S2 Fisioterapi, dengan disertai persiapan sarana laboratorium yang lengkap diantaranya Laboratorium Anatomi, Laboratorium Terapi Manipulasi, Laboratorium Massage, Skill Lab. (meliputi laboratorium pemeriksaan, laboratorium Hidroterapi dan laboratorium Elektroterapi) dan Gymnasium. Laboratorium yang sedang dipersiapkan pengembangannya meliputi klinik pelayanan umum, klinik anti Aging dan kecantikan serta klinik fisioterapi.
 
Program pendidikan Program Studi Fisioterapi terdiri atas program Akademik yang diselesaikan selama 8 semester dengan gelar Sarjana Fisioterapi (S.Ft) dan dilanjutkan dengan pendidikan Profesi dengan gelar Fisioterapis (Physio). Lulusannya memiliki peluang kerja yang sangat luas dan tidak terbatas di rumah sakit saja, namun dapat dikembangkan hingga Praktek Mandiri, Home care, klub-klub olah raga, Fitness center, lembaga-lembaga khusus bidang olah raga serta cabang-cabangnya (KONI, PSSI dll).
 

SEJARAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
 
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
 
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
 
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
. 
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

BUDAYA, MAKANAN, CIRI KHAS KOTA MALANG

  • Budaya Kota Malang
Kekayaan etnis dan budaya yang di miliki kota malang, telah banyak di kenal di seluruh pelosok nusantara bahkan dunia internasional. kekayaan kota malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada, Salah satu yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang). Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya, (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger), hal ini di karenakan malang memiliki 3 sub-kultur, yaitu :
*Sub-kultur Budaya Jawa Tengah, yang hidup di lereng Gunung Kawi.
*Sub-kultur Budaya Madura, yang hidup di lereng Gunung Arjuna.
*Sub-kultur Budaya Tengger, sisa Budaya Majapahit yang hidup di Gunung Bromo – Semeru.

  • Ciri Khas Kota Malang
Etnik masyarakat malang terkenal Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya sebagai arek malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada kota malang.  Orang malang yang asli malang, pasti sudah sangat familiar atau mengenal dengan boso walikan (bahan kebalikan) yang sering di gunakan, antara lain :
-Ker (Rek)
-Sam (Mas)
-Ngalam (Malang)
-Nakam (Makan)
-Libom (Mobil)
-Ongis Nade (Singo Edan), dll.

  • Makanan Khas Kota Malang
*Makanan khas kota malang yang pernah saya jumpai atau saya makan, ialah :
1. Toko Oen (Lokasi : Samping Gramedia, arah alun2 kota malang)
Yang terkenal di toko oen ini adalah Ice Creamnya, yang kita ketahui banyak banget di kota malang ini yang jual ice cream, akan tetapi di toko oen ini, ice creamnya sangat berbada, ntah dari Rasanya, ataupun teksturnya sangat berbeda dengan ice cream lainnya.
2. Depot Soto Ayam Lombok (Lokasi : Sawahan)
Soto ayam ini banyak banget masyarakat yang mengenal makanan ini,  makanan berkuah kuning kadang bening, tapi di Soto Ayam Lombok ini cara penyajiannya sama saja, akan tetapi kuah yg terlihat beda, karena kuahnya agak kental dan berkeruh. itu yang jadi ciri khas saat ini.
3. Warung Lama Hj Ridwan (Lokasi : Pasar Besar Lt. 1 Malang)
Nah kalau ini makanannya agak berat, tetapi warung makanan ini lengkap dan enak semenjak pemiliknya belum meninggal, di karenakan masih memakai resep asli bu haja nya yang meracik sendiri, dan contoh dari makanan ini adalah nasi campurnya. walaupun tampilang sangat sederhana (nasi putih, dberi kering tempe, mie sayur, rendang daging, telor bali, sambal0 tapi amat sangat nikmat bila di santap.
4. Camilan Kripik Tempe (Lokasi : Jl. Sanan Malang)
Pusat Kripik Tempe ini ada di jalan sanan kota malang, Pusat kripik tempe ini adalah Home Indutri, yang menampilkan tidak hanya kripik tempe saja melainkan banyak kripik, yaitu kripik buah-buahan. yang sering saya makan sambil ngerjakan tugas aatau main game yaitu kripik Salak, Kripik Rambutan, Kripik Semangka, dan Kripik Nangka. Pusat Oleh-Plehnya hanya ada di Lancar Jaya, karena banyak artis juga yang kesana… dan sering ketemu.
Sumber : Love Facebook Grup

Makanan Khas Malang



Rujak Cingur Khas Malang - Rujak Cingur Amprong

Rujak cingur, makanan khas dari Jawa Timur. Bagi Anda yang menyukai kombinasi makanan dari bahan sayuran dan buah seperti rujak tidak ada salahnya mencoba menu rujak cingur. Bahan utama rujak cingur terdiri dari daging khas cingur (Jawa: congor, Indonesia: bibir) sapi yang di rebus sampai matang, toge, kangkung rebus, tahu tempe goreng, menjes (Indonesia: tempe bongkrek), nanas, kedondong, bengkoang, timun dan kerupuk yang di siram bumbu perpaduan petis udang, kacang, bawang goreng, gula merah dan bumbu rahasia lainnya. Anda dapat menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera. Salah satu depot yang menjual menu Rujak Cingur Khas Malang - Rujak Cingur Amprong. Letaknya kurang lebih sekitar simpang lima dekat jalan Bengawan Solo, Malang. Ciri khas Rujak Cingur Amprong ini terletak pada kebersihan penyajian, potongan cingur yang cukup banyak serta porsi menu yang cukup besar. 
Berikut ini penampakannya.
Rujak Cingur Khas Malang - Rujak Cingur Amprong

Sejarah Kota Malang

Sejarah Kota Malang

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.
Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukiman prasejarah.[3] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas pondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang. Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari. Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi. Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang. Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang. Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya ''Ijen Boullevard'' dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.
Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.
Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.